Minggu, 25 September 2011

Refleksi Filsafat 3

Judul              : Elegi Ritual Ikhlas I: Persiapan teknis 
Oleh               : Dr. Marsigit (powermathematics.blogspot.com) 
Refleksi oleh : Tantri Mega S  

Aspek Ontologi
Ikhlas yaitu memurnikan niat untuk beribadah, beramal semata-mata hanya untuk mengharap ridho Allah. Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Dalam surah Al-An’am: 162 dikatakan bahwa “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. Surat Al-Bayyinah ayat 5 menyatakan, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama dengan lurus.”
 
Aspek Estimologi
Tidak hanya cukup dengan ikhlas, dalam melaksanakan ibadah harus sesuai dengan tuntunan dan tata cara yang telah ditentukan.Fudhail bin Iyadh memahami kata ihsan dalam firman Allah surat Al-Mulk ayat 2 yang berbunyi, “Liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” dengan makna akhlasahu (yang paling ikhlas) dan ashwabahu (yang paling benar). Katanya, “Sesungguhnya jika amal dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar, maka tidak diterima. Dan jika amal itu benar tetapi tidak ikhlas, juga tidak diterima. Sehingga, amal itu harus ikhlas dan benar. Ikhlas jika dilakukan karena Allah Azza wa Jalla dan benar jika dilakukan sesuai sunnah.”  

Aspek Aksiologi
Seseorang yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan dapat dilakukan oleh saudaranya sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh dirinya. Seseorang yang ikhlas akan menyadari kelemahan dan kekurangannya, sehingga diantara mereka akan saling membangun hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar