Rabu, 05 Oktober 2011

Khodijah Akhir Zaman


"Wuk... kok telpon Ibuk tadi tidak diangkat?"

Aku teringat tadi malam Ibu menelponku beberapa kali, sampai akhirnya aku sadar kalau beliau menelpon.

" Maaf Buk tadi masih di jalan, barusan pulang dari cek darah...." ku jelaskan pada Ibu

"Gimana hasilnya? masih pusing? panasnya sudah turun? radangnya masih terasa sakit?" 

Pertanyaan beruntun dari ibuku membuatku senyum senyum sendiri betapa nakalnya diriku.

"Ibuk, Tantri baik-baik saja... hasilnya baru keluar besok pagi dan dokter Kemil akan segera menghubungi untuk resep obatnya" 

mencoba meredakan kekhawatiran ibuku


Ibuk, anakmu baik baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, aku masih bisa naik motor sendiri, masih sanggup berangkat kuliah walaupun dengan muka memerah karena suhu badan yang tinggi, selera makan tetap sama kalau itu sih memang doyan cuma sekarang rada selektif ama makanan maklum radang kali ini intensitas menghajarnya lebih tinggi selain itu akupun masih bisa mengganti bolam lampu yang mati he..he..

"Wuk...jangan lupa selalu berdoa, jaga kesehatannya, jangan lupa rutin minum madunya, waktunya istirahat gunakan untuk istirahat, makanan dijaga, jangan makan sembarangan, banyak mengkonsumsi sayuran "

Ibuku selalu mengingatkan ku pada hal yang sama.

Ibuku sayang, ternyata aku masih seperti putri kecilmu dulu.... maafkan aku yang masih sering membuatmu khawatir.  Seharusnya sudah giliranku yang memikirkan ibu, paling tidak aku bisa selalu menanyakan kabarmu.

"Ibuk, apakah engkau baik baik saja?"

Tapi.... selalu saja aku kalah cepat darimu he..he..


                              Kau, selalu membuatku rindu

Ibu hanya doaku yang selalu teriring untukmu, semoga Allah mengaruniakan kesehatan jasmani dan ruhani, kebahagiaan dunia dan akhirat untukmu Ibuku sayang

Aku juga berharap, semoga Allah memberimu umur yang panjang dan barokah agar aku bisa lebih banyak lagi belajar darimu.

belajar tentang kehidupan...

belajar menjadi anak, istri dan ibu yang baik

belajar menjadi bagian keluarga besar, tetangga dan masyarakat

yah...belajar semuanya

meski kutahu, kau tak sesempurna bunda Khadijah, tak sepintar bunda Aisyah dan tak selembut bunda Fatimah.

Namun kau bunda yang sempurna menemani hari-hariku dan tak ada yang bisa menggantikanmu.

                                     LOVE YOU MOM...

Kusumanegara, 041011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar