Bismillahirrahmanirrahim...
Bagaimana bisa aku masuk ke
dalam hati yang nyatanya sudah berpenghuni?
Meski penghuni itu hanyalah ilusi,
yang masih saja dibawa dari
masa2 yang sudah terlewati..
Bagaimana bisa aku bersikeras untuk masuk,
sedangkan pemilik kediaman
tidak akan mempersilakan aku duduk?
Pada akhirnya nanti,
aku akan sampai pada titik di mana aku harus
bangun dari segala mimpi..
Pada akhirnya nanti,
Pada akhirnya nanti,
aku harus menyadari bahwa
ada hal2 yang telah disediakan namun bukan untuk aku miliki..
Pada akhirnya nanti,
Pada akhirnya nanti,
aku yang harus memilih untuk
memperjuangkanmu hingga letih
atau mempersiapkan diri untuk kemudian pergi..
Pada akhirnya nanti,
Pada akhirnya nanti,
aku akan menemui saat2 dimana sudah tidak
memungkinkan lagi untuk memperjuangkan.
Bukankah tak ada artinya menunggu padahal kamu bukanlah untuk kutunggu?
Bukankah tidak mungkin aku memiliki sesuatu yang tidak diperuntukkan bagiku?
Ketika aku memutuskan untuk angkat kaki,
Bukankah tak ada artinya menunggu padahal kamu bukanlah untuk kutunggu?
Bukankah tidak mungkin aku memiliki sesuatu yang tidak diperuntukkan bagiku?
Ketika aku memutuskan untuk angkat kaki,
itu artinya aku tidak ingin
mempertahankan kamu lagi..
Ketika aku menganggap segalanya usai,
Ketika aku menganggap segalanya usai,
itu artinya kamu bukan lagi sesuatu yang ingin
aku gapai..
Mungkin kita bukanlah untuk
saling mencari dan melengkapi..
Siapa tahu, kebahagiaanmu sudah Tuhan rancang ditangan orang lain..
Kebahagiaanku juga pasti sudah disediakan sebaik mungkin..
Aku melepaskan kamu sebagai hati yang ingin aku pilih
Siapa tahu, kebahagiaanmu sudah Tuhan rancang ditangan orang lain..
Kebahagiaanku juga pasti sudah disediakan sebaik mungkin..
Aku melepaskan kamu sebagai hati yang ingin aku pilih
dan kuharap bisa membuatnya
pulih..
Namun kini, aku membiarkan kamu untuk berlabuh ke manapun yang kamu mau..
Karena di titik ini, aku sudah dengan pasti mampu melepaskan dan merelakan..
Mari pergi dari titik ini dan cari bahagia kita sendiri..
Aku melepaskan,
Namun kini, aku membiarkan kamu untuk berlabuh ke manapun yang kamu mau..
Karena di titik ini, aku sudah dengan pasti mampu melepaskan dan merelakan..
Mari pergi dari titik ini dan cari bahagia kita sendiri..
Aku melepaskan,
supaya ia yang sedang datang
menujuku dapat menemukan jalannya yang sudah ditentukan..
Dialah jodoh yang telah ditentukan_NYA. .
Insya Allah
Dialah jodoh yang telah ditentukan_NYA. .
Insya Allah
(Sumber: Sebelum Engkau Halal Bagiku )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar