Rabu, 20 Juli 2011

Rintangan Dakwah (1)

Wuiiih... senangnya, kali ini saya kan berbagi lagi dengan para Sahabat Khodi

ingin dapat bagian???

Cekidot...
.
.
.
.
Seorang muslim harus merasa bertanggung jawab terhadap Islam. Ia harus mencari jalan dakwah yang harus dilaluinya, untuk itu mestilah ia mengetahui manhaj atau cara bekerja dan beriltizam dengannya.

Rintangan Dakwah
1. Manusia Berpaling dari Dakwah
Ingatlah kisah Nabi Nuh yang telah berjuang berdakwah namut umatnya tetap ingkar, ingat pula kisah Nabi Yunus yang meninggalkan umat dan mendapat peringatan dari Allah yaitu ditelan ikan nun. Itu adalah sebuah pelajaran bahwasanya:

"Wajib kepada Dai untuk menyampaikan dakwah islam tetapi mereka tidak berkewajiban akan keberhasilan, karena hanya Allah yang kuasa memberikan hidayah"

2. Olok-olokan dan Ejekan
Sesungguhnya ejekan sama sekali tidak mengurangi derajat kemuliaan. Ingat uswatun hasanah kita, Rosulullah SAW. beliau tetap tegar menghadapi cacian, makian bahkan ancaman dibunuh. Namun semua itu sama sekali tidak mengurangi kemuliaan beliau, bahkan perjuangan beliau semakin mengagumkan.

"Jadilah kamu manusia yang seperti pohon buah-buahan, apabila dilempari dengan batu maka ia akan membalasnya dengan buah-buahnya" (Hasan al-Banna)


3. Penyiksaan
Kelompok Jahiliah akan menggunakan cara yang licik untuk menghentikan dakwah. Mereka mencengkram dengan kuku-kuku mereka, menerkam dan memukul. Tetapi dengan cara itupun suara kebenaran dan Nur Illahi tidak akan dapat dipadamkan dan itu adalah sunatullah dalam dakwah (At-Taubah:32 dan Al-Baqarah:214).
Maka bagi para pendukung dakwah jangan pernah merasa lelah (Al-Anam:34). Karena jika mereka lelah dan berhenti maka Allah pasti menggantikan dengan orang lain yang lebih ridha berjihad di jalan Allah (Muhammad:38).

Wahai pendukung dakwah, yakinlah...
Allah akan mendatangkan kejayaan. Allah akan menghapuskan seluruhnya atau sebagian dari kesusahan hidup, kerusakan dan keburukan suasana serta gangguan-gangguan dan tindasan para penentang dakwah. Jika para pendukung dakwah memiliki kekuatan, kemampuan dan jiwa yang tidak pernah luntur dalam menghadapinya. Oleh karenanya para pendukung dakwah yang janjinya kepada Allah benar, niatnya murni untuk berdakwah serta telah menjual dirinya dan hartanya kepada Allah harus menyadari dan menginsyafi hal ini.

Tulisan ini merupakan sebagian hasil ringkasan dari buku Fiqh Dakwah karya Syaikh Mushthafa Masyhur. Semoga bermanfaat...



Bagaimana dengan pelajaranmu hari ini?
*200711*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar