Senin, 08 Oktober 2012

Ku Kabarkan Tentang Satu Rindu


Rindu...
kau dan aku pasti merindukan... merindukan suatu masa dimana hanya ada kebahagiaan.
Masa dimana hanya ingin mengenang semua perjalanan yang sarat akan makna. 
Perjalanan itulah yang merupakan tapak-tapak membekas dalam proses mencapai tujuan yang  akan menjadi kenangan bagiku dan kau pada suatu masa itu.

aku dan kau merindukan kebahagiaan sebagai tujuan, tentu dan pasti.
maka kali ini ingin kukatakan padamu dan pada diriku sendiri:

**
Tuliskanlah tujuan hidup yang ingin kita capai.
Mimpikan semua kemungkinan-kemungkinan besar yang akan menjadi sebuah capaian.
Tujuan harus bermanfaat untuk diri sebagai upaya memberi kontribusi kepada sesama secara luas, karena disanalah kebahagiaan, ya... berbagi adalah kebahagiaan.
Fokuskan segala hal untuk mencapai tujuan yang telah dibuat.

***
Pikirkan dan lakukan semua hal yang berorientasi pada tujuan.
Pastikan muara dari segala tujuan adalah mengharap ridho Allah semata, karena disanalah letak kebahagiaan.

****
Tinggalkan bacaan, tontonan dan segala hal yang tidak memiliki kepentingan apapun terhadap pencapaian tujuan.
Berdo'a  kepada Allah dan banyaklah bersholawat ke atas Rosul.

*****
Mari kita ingat, dalam proses mencapai tujuan jadikanlah diri kita sebagai pribadi yang hidup dengan standar moral lebih tinggi daripada orang lain. Mari berdoa agar kita dikarunia rizki tersebut, karena rizki tersebut merupakan hal utama setelah karunia Allah yang berupa Iman.

"Allah tidak mengutus Rosul Muhammad, melainkan untuk menyempurnakan akhlak manusia"


UPT Yogyakarta, 08 Oktober 2012
relaxasi setelah mengerjakan tesis


Jumat, 05 Oktober 2012

Menahan & Terus Berjalan


Sekali lagi, tersudut dalam temaram bulan merekah indah
kupandangi hingga puncak cakrawala
ingin kutemukan kau dalam sucinya pengharapan
melihatmu dengan tangan membuka dan senyum dalam naungan ridhaNya

sekarang...pergilah, 
carilah sisa-sisa pengharapan yang pernah kau tinggal
pastikan ia telah bersih dan kuharap kembalilah dengan asa yang pernah kita bangun
menata kembali puing-puing hati terserak indah yang sempat menyayat hati

tak kupedulikan luka ini, dan biarkan aku tak tahu kabarmu
Dia akan mengobatinya, dengan embun yang takkan pernah Dia ingkari
Dia akan merengkuhku dalam balutan sutra lembut, yang tak pernah ada padamu
dan biarkan kaki ini ringan melangkah, untuk menjalani takdirnya

asaku tak akan pernah berujung
cintaku adalah sebuah pemetaan untuk cita yang besar
jadi jangan pernah khawatir, aku tak akan pernah terpuruk lama dan mengendap
karena aku adalah air yang mengalir, mengairi sawah-sawah yang kering,
memberikan perantara kehidupan bagi yang hampir mati,
menyuburkan yang sedang tumbuh,
dan terus menyeruak diantara bebatuan hingga menemukan muaranya


Santan, 6 Sept' 12
hanya Dia yang membuatku bertahan
terimakasih Allahku