Kamis, 21 Juli 2011

Perbaiki Dirimu dan Seru Orang Lain!


Memperbaiki diri merupakan kewajiban pertama dan asasi dalam kehidupan, agar tetap dalam keridhoan Allah dan berhasil mencapai surga dan terlepas dari siksa neraka.

Unsur Perbaikan Diri

1. Aqidah yang Benar
Dasar yang sempurna dalam perbaikan diri ialah aqidah yang benar, yang dijadikan dasar dsn tujuan hidupdan dijadikannya sebagai sumber memecahkan segala macam persoalan serta menyerahkan segala apa yang dimilikinya untuk kepentingan aqidah. Aqidah yang telah didukung olaeh para salafi yang saleh dan menjadikan diri mereka sebagai teladan yang tidak ada tolok bandingannya, yaitu membentuk pribadi-pribadi pahlawan yang mengagumkan dalam setiap medan jihad, pengorbanan, kejujuran, kesetiaan cinta dan penghambaan hakiki kepada Allah dan disetiap lapangan kebaukan.

2. Ibadah yang Benar
Ibadah yang benar mencakup seluruh urusan hidup (Adz-Dzariat:56).Umat islam harus memperbaiki niat dalam setiap amal dan perbuatan. Oleh karenanya setiap umat islam harus mengetahui hukum-hukum dan syarat-syarat sah ibadah serta sunah dan cara hudup Rosulullah.

"Segala bentuk ibadah harus diniatkan ikhlas kepada Allah, jauh dari riya', selalu menghadirkan hati agar setiap amal yang dilakukan diterima oleh Allah"


Rabu, 20 Juli 2011

Rintangan Dakwah (1)

Wuiiih... senangnya, kali ini saya kan berbagi lagi dengan para Sahabat Khodi

ingin dapat bagian???

Cekidot...
.
.
.
.
Seorang muslim harus merasa bertanggung jawab terhadap Islam. Ia harus mencari jalan dakwah yang harus dilaluinya, untuk itu mestilah ia mengetahui manhaj atau cara bekerja dan beriltizam dengannya.

Rintangan Dakwah
1. Manusia Berpaling dari Dakwah
Ingatlah kisah Nabi Nuh yang telah berjuang berdakwah namut umatnya tetap ingkar, ingat pula kisah Nabi Yunus yang meninggalkan umat dan mendapat peringatan dari Allah yaitu ditelan ikan nun. Itu adalah sebuah pelajaran bahwasanya:

"Wajib kepada Dai untuk menyampaikan dakwah islam tetapi mereka tidak berkewajiban akan keberhasilan, karena hanya Allah yang kuasa memberikan hidayah"

2. Olok-olokan dan Ejekan
Sesungguhnya ejekan sama sekali tidak mengurangi derajat kemuliaan. Ingat uswatun hasanah kita, Rosulullah SAW. beliau tetap tegar menghadapi cacian, makian bahkan ancaman dibunuh. Namun semua itu sama sekali tidak mengurangi kemuliaan beliau, bahkan perjuangan beliau semakin mengagumkan.

"Jadilah kamu manusia yang seperti pohon buah-buahan, apabila dilempari dengan batu maka ia akan membalasnya dengan buah-buahnya" (Hasan al-Banna)

Kamis, 14 Juli 2011

Totalitas Dakwah


Apa yang kalian ketahui tentang Islam wahai Sahabat Khodi???

Yuuuup...

Islam adalah satu sistem hidup yang lengkap dan menyeluruh, mencakup seluruh aspek kehidupan. Islam adalah daulah, tanah air atau pemerintahan dan umat. islam adalah akhlak dan kekuatan, rahmat dan keadilan. Islam adalah kebudayaan dan undang-undang atau ilmu dan kehakiman. Islam adalah materi dan harta atau usaha dan kekayaan. Islam adalah jihad dan dakwah atau tentara dan fikrah. Islam adalah aqidah dan ibadah.

Dai dan Uslub Dakwah
Uslub dakwah adalah cara yang benar dan baik dalam melaksanakan dakwah.

Sifat bagi seorang pendakwah
- mampu memberikan contoh dan teladan yang baik bagi islam yang didakwahkan
- melaksanakan semua rukun islam
- mengikuti sunnah dan cara hidup Rosulullah SAW
- menjauhi segala syubhat yang meragukan
- menjauhi segala yang haram
- mengingat Allah dalam persoalan kecil dan besar
- seluruh anggota keluarga turut berkomitmen dengan seluruh ajaran islam

Agar dakwah dapat berhasil menembus dan menarik hati para mad'u (obyek dakwah) maka yang terpenting adalah keikhlasan dan kebulatan tekad semata-mata karena Allah dan perlu diingat dalam menyampaikan dakwah seorang Dai harus menyampaikan sesuai dengan tingkat kecerdasan mad'u.

Inspirasi dari Buku Fiqh Dakwah karya Syaikh Mushthafa Masyhur, ingin lebih detail... baca dunk bukunya...
Belum punya bukunya???


Bagaimana dengan pelajaranmu hari ini?
150711

Persiapan Menyambut Ramadhan (I'dad Ramadhan)


Romadhon merupakan bulan yang senantiasa ditunggu oleh jutaan umat muslim diseluruh belahan dunia, tidak terkecuali kita.
Ayo... kita sambut Romadhon dengan penuh sukacita dan tentunya dengan persiapan yang matang agar Romadhon tak berlalu begitu saja.

Ingin tahu persiapanya apa aja???

Cekidot...

Persiapan 1: I'dad Imani
Iman adalah anugrah yang Allah letakkan di hati setiap hamba yang telah mengikrarkannya dan lurus dalam menghadapi ujian-ujianya. (coba teman-teman lihat di QS. Al Ankabut: 2-4)

Ada 4 macam ujian Iman.
1. Ketika memperoleh kesenangan hidup
kita dinyatakan lulus ujian (he..he..) manakala kita bisa menghargai setiap kesenangan dengan harga akhirat, maksudnya hendaknya segala yang kita miliki senantiasa kita gunakan di jalan kebaikan.

2. Ketika mendapatkan kesusahan hidup
dinyatakan lulus jika setiap kesusahan yang kita alami dijadikan sebagai jalan menuju surga. kita tidak mengeluh terhadap taqdir yang telah digariskan Gusti Allah.

3. Ketika bersemangat untuk melakukan kebaikan
lhooo kok bisa...???
semangat 45 untuk melakukan kebaikan bisa sangat berbahaya, jika tidak dimanajemen dengan baik hanya akan menimbulkan riya, ujub, omdo (omong doang).
Dinyatakan lulus jika semangat itu membuat kita menjadi orang yang penuh kebaikan yang tak terbantahkan.

4. ketika malas melakukan kebaikan
kita boleh malas dan bisa tetep lulus lho...
kok bisa??? gimana caranya???
caranya cuma atu, boleh malas tapi TETAP BERAMAL !

Nah....ketika kita mampu melewati 4 ujian tadi, insyaallah kita termasuk ke dalam kategori orang-orang beriman yang terlihat dari rasa ta'dhimnya kepada Allah.
kita memahami, meyakini dan merasakan bahwa apapun yang ada dan terjadi dalam hidup kita adalah bukti keagungan dan kebesaran Allah.

Persiapan 2: I'dad Ruhi
Memperbanyak taubat kepada Allah
Rosulullah SAW bersabda,"dosa akan terampuni ketika berpuasa dalam keadaan iman dan ikhtisan"

Persiapan 3: I'dad Mali
Mempersiapkan harta benda untuk didermakan. Rosulullah SAW adalah manusia yang sangat dermawan dan lebih-lebih ketika pada bulan Romadhan.

Persiapan 4: I'dad Jasadi
Hendaknya memperbanyak puasa di bulan Rajab dan Syaban sebagai latihan fisik

Persiapan 5: I'dad Fikri
Hendaknya memperbanya ilmu terkait amalan-amalan di bulan Romadhan, agar Ramadhan kita penuh hikmah dan full pahala. Amiiiin...


Yeah... materi ini saya dapat dari Ustadz Syatori di DS, jika ada sesuatu yang kurang pas pastilah karena keterbatasan saya. silahkan dikoreksi.


Semoga bermanfaat....

Bagaimana dengan pelajaranmu hari ini?
140711

Sabtu, 09 Juli 2011

Kita terAMAT KECIL Bro...

Pernahkah dalam pikiran terselip rasa iri…???

Bukan…bukan…itu maksudku,
tepatnya merasa belum mampu mencapai sesuatu yang telah dicapai orang lain dan kita pun ingin mencapainya.
Ya… kurang lebih seperti itu…
Tidak perlu dengan tegas untuk mengatakan,

TIDAK…!!!

karena akan terlihat aneh (dibaca: tidak normal)
karena hal itu sangatlah wajar sobat
sebagian besar orang yang merasakannya, bahkan hal itulah yang memicu seseorang untuk menjadi sosok yang lebih baik atau bahkan lebih buruk sama sekali

Sebelum melanjutkan, kita fokuskan dahulu pikiran kita untuk hal-hal positif, karenanya contoh yang akan kita ambil adalah yang terbaik yaitu tokoh sempurna Rosulullah SAW dan para sahabat untuk menjadikan kita sebagai sosok yang jauh lebih baik
Sebagai muslim, seringkali dan sepatutnyalah kita menokohkan Rosulullah dan para Sahabat untuk dijadikan sebagai panutan dalam menjalani kehidupan
Tokoh yang seluruh rangkaian historynya telah melekat kuat bahkan sudah di luar kepala meskipun tidak pernah secara langsung kita lihat karena rentang waktu yang beratus-ratus bahkan beribu-ribu tahun
Tokoh yang selalu kita puja kita banggakan...
Ya… tokoh yang tentunya terbaik atau sebatas terdoktrin dalam pikiran kita bahwa mereka terbaik
Namun terkadang ada yang salah dengan jalan fikiran kita terutama bagi beberapa orang yang terdoktrin tanpa mau belajar lebih banyak
Terkadang beberapa dari mereka memandang tokoh tersebut secara tidak utuh
Kita menokohkan mereka hanya dengan melihat betapa gigihnya beliau memperjuangkan kaum tertindas, betapa luarbiasa keberaniannya, betapa cerdas otaknya, betapa beliau sudah menjadi pujaan banyak orang dan masih banyak lagi yang membuat kita semakin melihatnya dengan BUTA.
Jarang kita melihat masa-masa terpuruknya, masa-masa dimana beliau berbuat kesalahan, masa-masa beliau berusaha bangkit dan belajar dengan hati hingga mencapai sesuatu yang hanya selalu kita pandang yaitu “prestasi

Kesalahan tidak berhenti sampai sini, berlanjut kepada ambisi kita untuk menjadi seperti tokoh yang kita puja
Sekali lagi saya tekankan bukan kesalahan tokoh yang kita pilih, bahkan beliau sangat pantas bahkan paling pantas untuk dijadikan panutan
Yang salah hanyalah cara kita memandangnya
Demi melihat prestasi sang tokoh, kitapun berusaha sekuat tenaga untuk mencapai prestasi yang sama, namun sayangnya kita tidak memperhatikan manhaj yang digunakan tokoh tersebut
Kita melakukan secara serampangan sesuai koridor pikiran kita yang sangat terbatas. Tanpa lihat kiri-kanan maju terus terabas sana terabas sini seperti orang limbung. Kesalahan lebih fatal lagi adalah melakukan segala-galanya semata-mata agar orang memandangnya sebagaimana ia memandang hebat tokoh-tokoh panutannya
Tanpa sadar kita semakin jauh dengan sifat dan akhlak mereka dan kenyataannya sikap kita masih NOL BESAR

Naudzubillahi mindzalik…

Bukan hanya sekedar melihat kesalahan dan semakin mengiyakan bahwa kekhilafan telah menggelantungi pikiran dan sikap kita, namun jauh dari itu
Berpijak dari sebuah kesadaran untuk berbuat yang terbaik, dan melakukan dengan hati mulai dari sekarang
Perhatikan dan pahami bagaimana perjuangan sang tokoh dari nol, bagaimana beliau mampu memperjuangkan hidupnya yang penuh dengan kepahitan, tantangan dan godaan dunia sampai suatu saat beliau mampu memperjuangkan umat
Mereka sabar, mereka ikhlas, mereka cerdas, mereka zuhud, mereka qona’ah, mereka hanya mengharap ridho Allah, bukan bagaimana fikiran orang terhadapnya
Ya… mereka yang notabenya sudah terjaga oleh Allah tetap melakukan hal-hal itu

Lalu bagaimana dengan kita???

Pantaskah kita sombong, merasa telah berjasa, merasa bisa melakukan lebih dibanding orang lain
Pulihkanlah kesadaran, bahkan sama sekali tidak ada yang bisa menjamin kita bersih dari lumpur dosa
Apa yang telah kita lakukan dimasa lalu, orang lain mungkin tidak melihatnya karena Allah telah menutupinya
Tapi apakah kita sebagai pelakunya bisa menganggap diri kita sebagai pribadi yang terbaik???

Astaqfirullah…

Kini saatnya berusaha melakukan perubahan, lakukan yang terbaik dan tetap bermimpi besar
Namun tetap lakukan dari hal yang kecil agar kita bisa rasakan inilah perjuangan hingga kita bisa menghargai diri sendiri, bisa merasakan dengan hati bahwa disetiap keberhasilan itu karena Allah berkehendak
Hingga tidak ada kesombongan menggelayut di pundak-pundak kita
Wallahualam...


Bagaimana dengan pelajaranmu hari ini?

Khod_ega, 16 Juni 2011
22:07

Tentang Rasa



Bukan tetesan embun, tapi derai sang pesakitan

Bukan pukulan gedam, namun isyarat hati meradang

Ya… saat terluka karena rasa

Sungguh lumrah dan lazimnya manusia

Pun nabi sang paripurna sempat terluka

Kerna fitnah tertimpa kepada Bunda Aisyah

Namun kebaikan tak kan surut adanya

Beserta kesadaran yang tersisa

Rasakan senyum Tuhan yang mengalir disetiap doa

Dia berharap agar tetap bertahan

Iffah…iffah… seruNya

Hadiah terindah telah Tuhan siapkan di ujung penantian…


Khod_ega, 150611
21:52

Rabu, 06 Juli 2011

Ketika Kau Pergi




Rindu…

Menderu, menderai, menggetarkan

meluap ruap mengencerkan kristal menjadi buliran

mebuatku menelisik, mencari celah penerimaan

mencari yang tak pasti ada, menduga, memburu dalam keremangan

karena...

kau tampak sempurna dimataku

tentangmu terekam kuat di memoriku

Sosok dibalik tirai, terhijab rapat

Memendam sejuta tanya dalam bisumu

Untuk siapa kau disini…

Sebuah tanya tak terutara

Tersimpan, menunggu waktu

Dalam harap bahwa kau jawaban dari penantianku...



Khod_ega, 120611
21:29

O La..La.. I Hope Everything Will be Okey…

Hari ini semua printilan-printilan harus beres
Begitulah yang ada dalam pikiran saya untuk memulai pagi ini

Daftar printilan hari ini:

-Membayar biaya matrikulasi di BPD
-Mengembalikan formulir ke fakultas
-Bantuin si Bulat pindahan kost
-Bersihin Kedai dan belanja, persiapan jadi mbok Inem

Aktivitas pagi ini diawali dengan sholat subuh
Pasca itu langsung bermesraan dengan Alia berselancar di dunia maya
sembari mendengarkan siaran radio dengan gelombang 92,30 FM

Yup, tebakan kalian tepat sekali MQ FM (radionya Jogja)…

Pagi buta (sebenarnya nggak buta2 amat sih, mentarinya aja dah nyengir)
udah diperdengarkan lagu yang membuat saya jadi pengen……(sensor)

#tuh kan dah mulai nebak-nebak ga jelas#

Like this…

.

.

.

Belahan jiwa engkau mentari pelita hati ini
Tersenyumlah bahagiakan ku dengan tulusmu dengan cintamu
Belahan jiwa ingatkan aku jika terlupa dalam menuju
Tersenyumlah bahagiakan ku dengan beningmu dengan kasihmu
Engkau ku rindu sepanjang waktu
teguhlah memandu aku
kudoakan engkau selalu dikala malam tengah menjelang
menjadilah setegar karang, sesejuk pagi
seindah rembulan, sejernih hati, sebening embun
seberkah nurani, seberkas sang mentari pagi…

.

.

.

(Belahan Jiwa-nya SEISMIC)


Lagu SEISMIC, membuat saya berhalusinasi, wadaw…..harus segera memeriksakan diri…!

Ngok…ngok… demi mendengarkan lagu itu alhasil saya dibuat kecewa
Tiba-tiba lagunya berubah…

‘ celeng…celeng… ‘ ups salah… ‘cleng…cleng…’

(nada sms di henpon saya)

Padahal saya sedang meresapi dengan penuh penghayatan dan tuma’ninah.

O…o.. ternyata saya mendapat kiriman sms dari si Bulat saudara kembar sial saya

(beda ayah, ibu, nenek ma buyut, pokoknya beda banget 7 turunan deh…)

Ia tinggal di Ujung Kulon… (emang badak bercula satu???)

(tapi beneran deh, daerah Karang Malang itu sebelah barat dari tempat tinggal saya lho…)

Semeses-nya seperti ini…

Br mipil bw brg2e dl aja sih ukh, klo b’da dhuhur gmn ukh?

Ternyata itu merupakan balasan sms yang saya kirimkan saat bagun tidur tadi
Dengan segera saya membalas menggunakan kelihaian jari saya yang lentik nan cantik

(dibandingkan jarinya kuda, emang kuda punya jari??)

#masih mikir juga, ya ampyun kelihatan onengnya tu… #

Ukh jam 10an aj ya…siang ane mau ke wrung persiapan jdi mbok Inem, gmn?

Akhirnya si Bulat saudara saya yang gokil bin gembil yang tinggal di Ujung Kulon itupun mengiyakan. Jadi aman dua agenda dipastikan berjalan normal, begitulah pikir saya.

Bermesraan dengan Alia memang sangat menyenangkan…

Eeeeng...iiinng...eeeng…

Ketika saya ambil HP, saya lihat waktu telah menunjukkan pukul 08:47 WIB

Wadaaaw.....

saya belum siap sama sekali padahal sudah janji pukul 10.00 ke kos si Bulat
belum lagi harus mampir ke bank dulu. Saya bergegas mandi ala bebek

(tepatnya mandi super kilat ala serdadu)

Tralala…cukup 25 menit (the fast record) saya sudah siap meluncur…

Bank BPD deket kampus masih tampak lengang…
Dengan langkah percaya diri…
wajah ceria…
dan tebar senyum termanis pada pak satpam yang membukakan pintu
saya langsung menuju teller…

.

.

.

Ternyata saya mendapat cobaan pemirsa,
nomor pembayaran yang saya gunakan salah…

Teller : coba mbak temui ibu Meri dulu minta NIMnya kepada beliau…

Saya : iya Mbak, terima kasih…

Saya langsung ngibrit ke fakultas untuk bertemu Bu Meri
Ternyata benar saja, ada sedikit kekeliruan pada surat pemberitahuan
Akhirnya saya mendapatkan NIM saya


Dengan menggunakan jurus bayangan

Wusssssh....

saya sdh berada di BPD lagi

Tampak bank sudah mulai ramai, terpaksa harus antri untuk menunggu panggilan 32 (nomor antrian)…

Sabar Ega…akhwat cerdas, cantik dan manis yang sabar kayak kamu pasti disayang Allah
Amiiin…

#ada yang lari kebelakang, mau muntah katanya#

Saya teringat janji saya dengan si Bulat
Saya segera sms kalau saya pasti akan datang terlambat karena sedang sibuk,
maklum artis (huek…)
Hamdalah, si Bulat memang baik (tampaknya), dia okey-okey saja (lega…)

”tiga….puluh…dua….!!!”

Ahaa... Itu no antrian saya, segera saya menuju ke teller…

.

.

.

Whaaaaat???

Selasa, 05 Juli 2011

Tak Kan Ku Lewatkan Lagi (Study From The Journey)

Sroook…

suara rintihan Simoru membuat saya miris…
Maaf teman… saya tidak sengaja
tanjakan itu terlalu tinggi untuk kita lewati

(he… mencoba beralibi, padahal saia yang bermasalah, berat badan saia naik lagi...hi...hi...)

Simoru memang tak sekece dulu lagi
tidak sekece ketika pertamakali saya memandangnya dengan penuh cinta
badannya tak segagah dulu
sekarang bekas lecet sana sini
jarang mandi pula membuat saya lebih merasa bersalah
Tragedy memilukan yang menimpa kami (tepatnya menimpa Simoru)
terjadi sepulang dari masjid kampus tercinta.
Pada awalnya saya berencana langsung meluncur ke little town yang sangat mendamaikan hati, jiwa dan raga...

yeah Bantul…

biasa orang menyebut embantul (medok.red)

# ada tampang-tampang manyun rupanya #

Namun tadi sebelum pulang,saat masih di masjid kampus tercinta
saya tidak sengaja bertemu (sebenarnya awalnya sengaja pengen ketemu sih, janjian malah...)
sama si akhwat mungil yang terkenal cap cis cus macam pedagang di pasar ikan…
abis lancar banget ngomongnya…

Akwat mungil : ane baru pulang dari walimahan jadi telat datang, afwan. Anti mau kemana?

Saya : pulang… (pulang ke rumah nenek maksudnya)

Akwat mungil : sekalian nebeng ke %#@*&# (salah satu kos akhwat)

Saya : Yuuuk…

Masya Ampun…
untuk menuju TKPnya saja kita harus melewati banyak tanjakan, tinggi-tinggi lagi
dan daerahnya hmm…. pedalaman sangat

(bo’ong banget, padahal cuma 1 tanjakan dan hanya lewat jalan kecil kira-kira 200 meter)

memang kadang ega suka ngawur dot com.

Setelah sampai tujuan, tanpa basa basi saya langsung pamit ngeloyor pergi.
Saya geber Simoru dengan kecepatan sangat tinggi

(dibandingkan sama becak )

takut kesorean sampai di little town yang sangat mendamaikan hati, jiwa dan raga
ditambah lagi belum sholat asar
jadi saya putuskan mengajak Simoru ngadem dulu dimasjid dekat lampu merah ring road arah Imogiri.
Didalam masjid saya lihat ada 3 orang bapak-bapak sedang ngobrolin tentang belajar baca Al-Quran.
Terlihat seorang paling muda dibanding yang lain berperan sebagai gurunya, dan 2 lebih tua lainnya sebagai muridnya.
Sebelum saya sholat saya sempat mendengar sepenggal obrolan mereka

(beneran saya tidak berniat nguping)

#ga nguping sih, tapi mendengarkan dengan seksama. Sama aje…#

Murid 1 : saya belum yakin dengan bacaan Al-Quran saya, saya ingin kembali ke Iqra dulu Pak

Guru : iya nanti kita perbaiki tajwidnya bersama-sama Pak

Murid 2 mengiyakn…

Waw kereun pisan ni bapak-bapak…
lalu bagaimana dengan saya?
Muslimah macam apa saya ini?
Bapak-bapak yang usianya sangat jauh lebih tua dari saya, tetap bersemangt untuk belajar.
Bahkan tidak segan memulai dari nol…

Lalu saya???

yang jauuuuuh (‘u’ nya dibaca 6 harokat) lebih muda dan banyak tenaga kadang masih malas belajar apalagi harus belajar dari nol, untuk segala hal sering rasa gengsi dan malu menggerayangi pikiran…

(aduh sangat memalukan… , don’t try it!)

Buruk sekali sifat saya itu…
Rabbi ampuni hamba…
beri kesempatan dan kekuatan untuk hamba memperbaiki diri…

#pelajaran pertama hari ini#


Perkelanaan dilanjutkan, cekidot…

Bersama simoru sobat setia saya, kami melanjutkan perjalanan
Liuk kanan, liuk kiri wuuuuush… yes berhasil nyalip corolla, kopata dan juga…

vespa…



Hi…hi..kira2 beginilah gaya saya naik motor
#silahkan bagi yang mau muntah#


Simoru menggerutu…

“akhwat kok mreman (preman mengkel) gini sih, ora jelas tenan...!”

Yup, terimakasih kau menyadarkan saya teman
akhirnya dengan sopan santun dan penuh kesadaran saya pun melanjutkan perjalanan
ambisi kok cuma nyalip bus pariwisata, corolla, kopata, ma vespa (untung bukan becak), tidak bermutu!

Kalau berambisi tu ya minimal jadi mahasiswa berprestasi trus jadi guru teladan
pinter mentransfer ilmu dunia dan akhirat untuk tunas harapan bangsa
enterpreneur sukses, istri solehah dan umi yang hebat (cie…e... e..)
trus mati masuk surge deh… Amiiiiin (menengadahkan tangan dengan penuh semangat 45…)


go to the point…

perjalanan mulai memasuki kawasan hijau asri nan sepi
kanan kiri jalan tampak hamparan sawah hijau membentang
Kereuun pisan pokok na…

saking terpesoananya dengan karya Allah yang sumpah indah banget…
alhasil saya melewatkan begitu saja seorang ibu stengah baya yang berjalan kaki sendiri di jalanan yang sepi…

Simoru : Ega... berhenti ga nih…berhenti nggak…?(ngarep)

saya : e..e… berhenti….e..e… lanjut aja deh…(gaya bingung plus oneng)

Simoru jadi ikutan bingung, berhenti trus jalan, berhenti lagi trus akhirnya lanjut jalan…
menyadari telah berlalu cukup jauh akhirnya saya membuat keputusan yang salah dan pada akhirnya membuat saya sangat menyesal
Simoru : tega banget kamu… tidak memberdayakan saya dengan baik, coba bayangkan jika itu tadi ibumu dan ada orang lain yang melewatkan begitu saja bagaimana perasaanmu...
sedih dan menyesal, menarik nafas panjang huft…

.

.

.

.

Berjanji tidak akan terulang lagi…

#pelajaran kedua hari ini#

…Segala yang ada padamu akan diminta pertanggung jawabannya…

Bagaimana dengan pelajaranmu hari ini?

*260611*