Kamis, 01 November 2012

Jangan khawatir, kami disini...



Ukhti...kau sangat mempesonakanku...

Ukhti masih kurasakan pelukan kita tadi, jabat erat dan nafas berat yang tertahan masih terasa hingga kini.
Yah pertemuan yang luar biasa, sarat makna dan penuh cinta

Bukan cinta biasa, yang biasa diobral rasa namun cinta langsung dariNya. Amin

Mendengarkan beritamu yang akan segera kembali dari perjalanan panjang  yang  melelehkan,  terseok seok dalam dalam kubangan airmata merindu. Ah.. kau sungguh luar biasa 

Aku selalu  merindu bersama denganmu, merindu memelukmu dengan ukhwah penuh cinta.

Merindu untuk segera bersama-sama merenda benang kehidupan yang syahdu

Meski tak tahu bagaimana berlikunya perjalananmu hingga akhirnya kau mampu kembali dari pengembaraan panjangmu

Meski tak tahu betapa sulitnya perjuanganmu hingga kau mampu melewati semua rintangan dan keraguan hingga kau putuskan untuk kembali.

Ukhti...berbahagialah, kami disini...

Tips buat yang lagi Galau ^^



Meskipun baru sekarang, meskipun jika ada yang mengatakan terlambat. Namun ingin saya katakan dengan penuh keyakinan kepada sahabat bahwa “Ini Adalah Awal yang Baik”.

Tidak ada yang percuma meskipun baru kita sadari sepenuhnya, bahwa  kita adalah pengendali rasa, bahwa kita  adalah operator otak  dan kita  yang mengusahakan kebaikan dan ketentraman diri kita sendiri. Tentunya  rasa dan fikiran yang karena kemurahan Allah, mereka  kini ada pada kita.

Sahabat pasti sepakat, jika tidak... jangan teruskan membaca !

Tapi tampaknya ancaman saya tidak berlaku.

Baiklah,  saya lanjutkan

Kita akan belajar dari sebuah kasus, untuk umuran tanggung seperti sahabat (dan saya) yang sangat tidak pantas dikatakan tua, apalagi dikatakan masih muda dan unyu. Masalah hubungan lawan jenis (cinta.red) merupakan wacana yang menarik untuk diangkat (yang ngotot tidak setuju, perlu dibawa ke psikiater ^^).

Kembali ke topik semula,

Masalah mencintai dan dicintai merupakan hal yang biasa, semuanya pernah mengalami. Namun akan menjadi luar biasa ketika kita mencintai seseorang tetapi orang yang kita cintai lebih memilih orang lain atau bahasa mengenaskannya ‘cinta bertepuk sebelah tangan’. Wooow... sakitnya tidak ketulungan, airmata berderai derai, nafsu makan menurun drastis, kuliah nggak semangat, selera humor hilang  dan secara otomatis   kecerdasan otakpun menjadi menurun. Eittt tunggu... itu bukan cinta, melainkan nafsu dan hanya berlaku  untuk mereka yang tidak mampu mengendalikan rasa dan tidak bisa menjadi operator profesional bagi otaknya. 

Jika hal serupa menimpa Sahabat, rasa sedikit terluka mungkin masih ada. Namun beberapa hal perlu dilakukan agar keadaan menjadi lebih baik. Pertama, kita harus menyadari definisi permasalahannya yaitu bahwa cinta merupakan perasaan, tidak bisa dipaksa oleh komitmen sekalipun. Cinta akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan kita dalam artian yang sangat luas baik secara kasat mata ataupun tidak (kemampuan memandang kehidupan). Cinta hadir karena karunia dari Allah, cinta itu indah bukan merusak, cinta itu mebawa kebaikan bukan keterpurukan, cinta menguatkan keimanan bukan melemahkan. Maka bedakanlah antara cinta dan nafsu.